Mungkin sebagian kita sudah mendengar kata “esoterisme”, atau esoteris ? Tapi dapat dipastikan sebagian besar yang pernah mendengar sekalipun, belum tentu memiliki pemahaman yang baik, tentang apa itu esoterisme. Dan pastinya lebih banyak lagi yang mungkin baru mendengar istilah ini hari ini, melalui artikel ini.
Apakah arti dari “esoterisme” atau “esoteris” ? Dalam kamus Inggris, beberapa tahun lalu, ketika kita mencoba mencari arti dari kata “esoteric”, maka penjelasannya cukup menggelikan, yaitu : “Hanya mereka yang paham”.
Demikian kusutnya pemahaman esoteric, terutama bagi orang-orang awam, normal, umum, karena itu langsung dipermudah saja “Hanya mereka yang paham”. Artinya jika orang awam, normal, umum, tidak paham, maka sudah wajar.
Lalu apak contoh dari hal-hal atau kegiatan yang bernuansa esoterisme ?
Sangat banyak ! Dan hampir semuanya hal-hal yang memang berseberangan dengan logika umum, sehingga dibutuhkan skill khusus untuk memahami “dunia ajaib” ini !
Yoga, meditasi, metode penyembuhan Subtle Energy, Tarot Reading, Fortune Teller, ini adalah sebagian kecil dari apa yang disebut sebagai esoterime.
Pagan Magick, Wiccan Magick, Kaballah, Merkaba, ini sebagian kecil lagi.
Dan tentu saja tenaga dalam, mantera-mantera, feng-shui, hong-shui, palmistry, dan berbagai tradisi mistik, pastilah merupakan keluarga esoterisme.
Yang sangat menarik, mengapa di jaman yang sangat moderen ini, era digital, era daya nuklir, tetap saja esoterisme menarik bagi sebagian orang ?
***
Pada dasarnya manusia mempunyai 2 sisi belahan otak, kita sebut saja sebagai belahan otak kiri dan belahan otak kanan, dimana otak kiri lebih dipahami sebagai otak yang bersifat logis analitis, membumi, dan order, sedangkan otak kanan adalah wilayah rasa, imajinasi, kesemestaan, dan chaos. Dalam bahasa yang lebih lugas lagi, otak kiri otak logis dan otak kanan otak tidak logis.
Nah, permasalahannya, kedua otak ini sudah menjadi takdir untuk menjadi milik manusia, karena itu tidak akan pernah ada manusia normal yang 100% logis, atau 100% tidak logis, melainkan selalu memiliki keduanya. Yang membedakan antara satu orang dan lainnya hanyalah prosentase dominasi setiap belahan otak tersebut.
Agama adalah salah satu contoh dari sesuatu yang harus dipahami lebih banyak menggunakan belahan otak kanan, karena itu walaupun terdapat begitu banyak agama di muka bumi ini, tetapi semuanya adalah benar, tentu menurut penghayatnya masing-masing.
***
Kehidupan ini sangat sulit dipahami, bahkan kenapa manusia harus dilahirkan lalu kemudian harus mati, juga sangat sulit dipahami, terutama jika hanya menggunakan otak logis. Kehidupan juga seringkali memberikan tantangan yang begitu berat, yang sangat tidak mungkin diselesaikan hanya dengan kaidah otak kiri semata.
Esoterisme adalah salah satu bentuk pengharapan, bahwa manusia mungkin dapat menguak sedikit rahasia semesta, sehingga dapat membuatnya lebih berdaya untuk menghadapi kehidupan, terutama ketika sesuatu tidak lagi dapat diselesaikan secara logika.
Nah, mari kita melakukan jujur ke diri sendiri. Apakah kita benar-benar mahluk yang 100% logis, atau kita masih menyimpan sedikit keinginan untuk menghadirkan keajaiban yang dapat mempermudah kehidupan kita ? Dan jika ternyata keajaiban masih merupakan bagian dari keinginan kita ? Maka, selamat datang ke dunia esoterisme ….!
***