Uang,
Andaikata hari ini aku dapat rejeki nomplok 10 Milyar, maka :
Pastilah aku berjam-jam sibuk membuka tabloid otomotif, untuk mencari informasi tentang sedan ”coupe” terkini, yang pastinya harganya di atas 1 M.
“Eh, gimana kalau beli rumah saja ? 1000 meter persegi di dekat Cikeas ?”
“Ah nggak ah, kayaknya lebih asyik punya ”Condo” di bilangan segitiga emas !”
Lalu, aku lapar, dan aku mau makan ….!
“Wew, makanan apa yang pantas untuk seseorang yang sedang dapat rejeki nomplok 10 M ? Peking Duck rasanya cukup pantas ? Plus segelas ”cocnag” dari VSOP ?! Ya, ya pantas untuk malam ini ! Tapi besok sepertinya harus menikmati ”wagyu” dengan ditemani ”musik klasik” nih ! Lha aku kan punya 10 M, harus memantaskan diri untuk itu semua !”
“Lalu mobil apa ya ? Apartemen di mana ya ? Rasanya kok 10 M jadi kurang ya ?”
“Eh, paling tidak saat ini aku harus ”merekrut” seorang asisten pribadi, yang berbaju safari hitam, dengan tugas utama membawa tas koper kecilku ! Eh, tas koper kecil-nya belum punya nih, dan rasanya aku harus segera beli ”Louis Vuitton” yang seharga minimal 40 juta lah ! Agak pantas untukku yang sedang memperoleh rejeki nomplok 10 M.”
“Oh ya, aku jadi ingin ke Singapura dan Makau juga nih, nggak mau kalah dong dengan ”seseorang” yang sekarang sedang ”ngetop” namanya ! Pulangnya mungkin aku mau mampir sebentar ke ”Christmast Island”, sekedar membuang beberapa ribu dolar di meja Baccarat !”
***
[PAUSE]
***
Andaikata hari ini aku mendapat rejeki nomplok 1000 Trilyun, maka :
“Aku mau beli apa ya ? Beli Apartemen ? Ah tidak juga, lha satu kompleks Apartemen pun dapat kubeli. Ya mendingan aku tetap di rumahku saja, yang walaupun kadang-kadang atapnya bocor di saat hujan deras, tapi rumah yang sangat ”hangat” dan menyenangkan !”
“Aku mau pakai baju apa ya ? Pakai Jas Hugo-Boss ? Atau pakai Kenzo terbaru ? Ah kayaknya nggak juga, soalnya bahkan Isetan Singapore atau Harold London-pun dapat kubeli. Ya mendingan aku pakai celana batik lusuh dari “Pasar Bringharjo’” dan kaos oblong merek “lombok” milikku yang sudah agak berlubang, tapi “adem” rasanya sekali kalau dipakai …… !”
“Aku mau makan apa ya ? Apakah menikmati “French Food” di Raffles Hotel Singapore cukup pantas ya ? Ah, tapi rasanya kurang nikmat ! Karena kalau aku mau, bahkah Raffles Hotel-pun mampu kubeli !”
“Sore ini yang aku inginkan hanyalah “Bubur Ayam Sukabumi” dan segelas teh hangat ! Mungkin malam hari aku akan ke Krekot, karena kangen dengan “Nasi Uduk Kota Intan”, sambil menikmati sang maestro yang seakan ’membakar’ wajan, saat memasak “Ca Kangkung”, dan jika beruntung aku akan terhibur dengan sosok pengamen Waria yang unik, karena mengamen dengan membawakan “lagu-lagu rohani” ! Asyik bleh !”
“Aku pulang dari kantor mau pakai mobil apa ya ? Apa harus ganti mobil dulu ya ? Ah, nggak juga ! Dealer mobil di manapun juga dapat kubeli sekarang juga ! Kayaknya aku justru sedang terpikir untuk pulang dengan ’mengayuh’ sepeda milik office-boy kantorku ! Rasanya ada sensasi tersendiri, dan pastinya akan membuatku lebih sehat !”
Loh ! Jadinya 1000 Trilyun-nya untuk apa nih ??? Kok malahan nggak kepake ?
***
Ternyata setelah kupikir-pikir, punya uang tak terbatas itu lebih nyaman ! Kita tidak perlu bingung, karena sudah melampaui “keterbatasan”, dan akhirnya kita hanya perlu memenuhi “kebutuhan hakiki’” kita, yang pastinya jauh dari sekedar “keserakahan” ! Wah, 1000 Trilyun saja sudah asyik, apalagi 1 Juta Trilyun ya ?
***
Menghayal.Mode : Logoff
Kembali ke realita …………
Nah, kalau gitu aku mau ”menghayati” saja, bahwa sesungguhnya aku punya harta yang tak terhingga, yang saat ini aku simpan di Bank yang paling ”bonafide”, yaitu ”Bank Alam Semesta”, dan aku akan melakukan ”penarikan” uang, seperlunya, yang benar-benar sesuai dengan keperluan hakiki-ku, bukan karena keserakahan, dorongan nafsu yang tidak jelas, apalagi hanya sekedar untuk memantaskan diri ….!
Ok, sekarang perutku lapar, aku lagi pengen menikmati ”Lontong Sayur Mampang Prapatan” yang ada di seberang kantorku.
Ok, aku ke ATM Bank ”Alam Semesta” dulu, untuk melakukan ”Withdrawal” sebesar Rp. 17.000,- saja ! Lebih dari cukup untuk membayar ”Lontong Sayur” lengkap dengan tahu dan paha ayam, plus kerupuk putih, dan tentunya segelas teh hangat manis !
Cek ecek ecek ecek ….. ser rrrrrrrrr ! [Suara ATM]
Dan uang 17rb sudah dimuntahkan ATM, disertai struk yang bunyinya :
Tn. Yan Nurindra
Saldo anda saat ini : ”Tak Terhingga” – Rp. 17.000,-
Lumayan, masih banyak ! Masih cukup untuk nanti malam kumpul-kumpul mentraktir teman-teman lama di Seafood di daerah Santa. Seafood pinggir jalan, tetapi rasanya “mak nyusss”.
Eh, sorry, mau makan Lontong Sayur dulu ya ………!
![Uang [sebuah persepsi] Bagi seorang Pengkhayal](https://www.yannurindra.com/wp-content/uploads/2013/04/money_720.jpg)
Leave a Reply